Showing posts with label personal life. Show all posts
Showing posts with label personal life. Show all posts

Tuesday, May 2, 2023

{Update: 2 Mei 2023}

 Sejak jarang memakai laptop untuk bekerja dan lebih sering memakai HP, agak sulit untuk posting di blog. Apalagi sosmed sekarang lebih banyak berupa foto atau video. Membaca postingan panjang berupa teks bisa bikin bosan.

Memang, blogging itu "feel"nya beda dengan sosmed-an. Mungkin generasinya beda sih ya. Agak sulit menyeret generasi digital untuk jenak membaca post demi post di blog.

Walaupun udah jarang banget mengunjungi blog, boro-boro posting, sepertinya blog ini akan aku pertahankan apapun yang terjadi. Blog ini mengiringiku membangun mimpi-mimpiku. Dan mungkin saja nantinya blog ini akan jadi semacam jurnal digital untuk perjalananku, baik cerita bisnis atau sekedar curhat colongan.

Sebenarnya banyak yang mau aku ceritakan di postingan ini. Ah tapi nanti jadi kurang seru dan kurang greget kalau semua diceritakan dalam satu waktu.

Oke, kiranya cukup sekian dulu. Kita ketemu lagi lain waktu ya, kalau ingat :p

Monday, September 12, 2011

Brand New Day


Setelah libur memposting yang cukup lama karena kesibukan hari raya, akhirnya saya kembali lagi :) Lebaran kali ini agak beda dengan lebaran-lebaran sebelumnya karena kali ini saya sudah bukan single lagi :p Dan pertanyaan para simbah tidak lagi "kapan nikah?" atau "mana calonnya?", tapi ternyata ada pertanyaan yang sama bikin keki, "udah isi belum?" -________-
Tapi lebaran kemarin sangat menyenangkan, mungkin karena ada akang :) Mau tahu kesibukan hari raya saya seperti apa? Ini dia..

Thursday, August 25, 2011

Mencintai dengan Cerdas

I know that Indonesia & Japan had a bad history in the past. Tapi masihkah kita mengungkit-ungkit kejadian masa lalu, kemudian menyalahkan orang-orang yang sama sekali tidak terlibat dengan kejadian masa lalu? We'll keep the memories how cruel the war was. And we'll keep going to struggle for any one who become victim of the war.

Saya menyukai Jepang entah sejak kapan. Mungkin juga karena sejak kecil saya dipanggil Oshin oleh keluarga saya karena mata saya sipit dan kulit saya cenderung lebih pucat dibanding saudara-saudara saya yang lain. Nama Oshin akhirnya saya pakai untuk menamai brand usaha saya, jadi bukan karena saya maniak drama Oshin sehingga saya menamai usaha saya menjadi Simply Oshin. Selepas masa SMA dulu, saya kemudian mengambil jurusan Sastra Jepang di UGM. Kecintaan saya terhadap negeri sakura terbayar ketika saya lolos UMPTN dan masuk ke jurusan yang saya idam-idamkan. Banyak sebaya saya yang juga cinta mati dengan Jepang. Sampai-sampai mereka mengubah nama panggilan mereka dengan nama yang nJepang ;p. Untung saja saya tidak seperti mereka. Kecintaan saya terhadap Jepang (terutama budayanya) tergolong normal-normal saja. Banyak yang menduga alasan saya suka Jepang adalah animenya, atau manga (komik)nya. Ya, itu adalah salah satunya. Saya suka Jepang karena kimononya, karena bangunan-bangunan tuanya, karena budaya minum tehnya, karena ornamen-ornamen yang menghiasi seluruh benda seninya, karena craftmanshipnya, dan ketika akhir-akhir ini saya ikut mengamati hobi suami yang suka akan seni beladiri terutama kenjutsu (seni pedang), saya benar-benar cinta akan kefokusan dan kesungguhan mereka ketika mengerjakan sesuatu. Dan bisa ditebak, kenapa banyak orang Jepang benar-benar ahli di bidangnya. Itulah mengapa banyak orang Indonesia yang jatuh cinta kepada Jepang.

Tapi, akhir-akhir ini pula saya mendapati kecintaan yang berlebihan. Pada suatu acara festival Jepang yang pernah saya datangi, banyak orang Indonesia beranggapan bahwa semua orang Jepang tahu dan paham dengan seluruh budayanya, termasuk keseniannya. Terus terang saya heran karena sudah ada beberapa orang Jepang yang saya temui mengakui bahwa tidak semua orang Jepang yang paham betul tentang budayanya, seperti kitalah, orang Indonesia tetapi tidak tahu budaya sendiri, akhirnya diaku oleh negara lain (ups ;p). Bahkan di salah satu mata kuliah budaya, dosen saya yang berasal dari Jepang mengatakan bahwa tidak semua orang Jepang dapat memegang ohashi (sumpit) dengan benar.

Bagi saya, kecintaan akan budaya negeri lain itu adalah sebuah cambuk untuk belajar lebih giat lagi mengenai budaya sendiri. Karena saya suka sekali dengan kain dan motif, tentu saja saya cinta mati dengan batik. Berhubung saya orang Jawa, maka akan sangat memalukan ketika saya tidak tahu kain tradisional suku Jawa dan lebih paham tentang kimono. Terkadang saking dekatnya dengan batik, kita tidak mau mempelajarinya, termasuk saya. Saya tidak tahu kalau kain batik motif pagi-sore itu tidak boleh diselimutkan ke jenazah karena mitosnya jika ada yang meninggal pagi hari dan diselimutkan dengan batik pagi-sore, sore harinya akan ada salah satu sanak keluarganya yang akan “ikut” meninggal.

Yah begitulah sekelumit cerita saya mengenai kecintaan saya terhadap Jepang. Bagaimanapun saya adalah orang Indonesia, dari suku Jawa, walaupun sekarang saya bersuamikan orang keturunan Cina, tapi saya sangat bersyukur bahwa suami saya Jawanya melebihi saya. Saya sungguh malu ketika suatu saat saya pernah bertanya “Sranta artinya apa sih?” kepada suami saya setelah dia bilang ke saya "Nek kowe gelem sranta ngenteni (kalau kamu mau sabar menunggu).". Sranta yang saya tahu adalah salah satu tokoh sinetron TVRI Jogja yang kaya akan filosofi budaya Jawa berjudul mBangun Deso. Dan saya baru tahu kalau sranta itu artinya sabar, sama persis dengan karakter Sranta dalam sinetron mBangun Deso :D

Saturday, July 2, 2011

Ngimcil in Alkid

Yah, akhirnya (seminggu yg lalu) jadi kimcil di Alkid (Alun-alun Kidul). Saya nggak tau kalau Alkid di malam hari itu begitu hebohnya dan kita naik becak flip-flop (karangan saya sendiri, ga tau namanya :p) berlima, saya, si akang, ibu mertua, aryo & tyo. Sumpah kimcil banget XD
Tapi, sebelumnya kita makan-makan dulu di Bukit Indah Resto yang ada di Bukit Pathuk Gunung Kidul. Sugoi deh pokoknya..


dengan background pemandangan Jogja dari bukit

narsis dulu setelah kenyang :p


hasil jepretan si akang


Dan inilah saatnya ngimcil di Alkid..


naik becak flip-flop doraemon


saya & si akang yang jadi kimcil super duper heboh


Yeah that's all folks.. *jadi kepikiran jualan ramen di Alkid :D*





Friday, June 24, 2011

Ready to Go?

Oh yess, beberapa bulan belakangan, Simply Oshin memang agak saya abaikan. Bukan karena sibuk tapi mungkin karena bingung. Bingung harus saya apakan lagi Simply Oshin ini. Dunia jejapangan tidak lagi seperti dulu. Sudah banyak yang menekuni bisnis ini dan mulai perang harga. Baju-baju cosplay, tradisional dll dihargai murah, entah bagaimana dengan kualitasnya. Lama-lama saya mulai bosan dengan pertanyaan, "bisa lebih murah lagi nggak?" dari pelanggan. Padahal ada beberapa baju, saya hanya mengambil margin sangat rendah, bahkan ada yang tekor karena salah perhitungan (harga kain naik tanpa saya duga). Akhirnya, saya mulai malas membalas email, mulai sering mensilentkan HP, dan lain-lain.
Tapi kegemaran saya blogwalking mulai mencerahkan visi dan misi saya lagi, kalau Simply Oshin tidak harus melulu soal jepang. Sayapun mulai memantapkan lagi apa impian saya. Hobi yang dulu hanya sekadar hobi seharusnya mulai saya tekuni kembali. Seharusnya saya banyak bersenang-senang, toh semua hal yang saya lakukan, mulai dari Nagoya (resto yang saya buka dengan suami) sampai Simply Oshin adalah hal-hal yang sangat saya senangi.
Ha~h sepertinya saya sudah banyak menyia-nyiakan waktu. Sekarang saatnya bekerja, eh salah, bersenang-senang :)

Wednesday, June 22, 2011

Blog's New Layout

Yeay finally, i made my own design for this blog. I don't know it's yay or nay. But enjoy it.

By the way, i've decided to stop my personal blog and use this blog to write my personal life. I hope it won't disturbe you =)