Tuesday, May 2, 2023

{Update: 2 Mei 2023}

 Sejak jarang memakai laptop untuk bekerja dan lebih sering memakai HP, agak sulit untuk posting di blog. Apalagi sosmed sekarang lebih banyak berupa foto atau video. Membaca postingan panjang berupa teks bisa bikin bosan.

Memang, blogging itu "feel"nya beda dengan sosmed-an. Mungkin generasinya beda sih ya. Agak sulit menyeret generasi digital untuk jenak membaca post demi post di blog.

Walaupun udah jarang banget mengunjungi blog, boro-boro posting, sepertinya blog ini akan aku pertahankan apapun yang terjadi. Blog ini mengiringiku membangun mimpi-mimpiku. Dan mungkin saja nantinya blog ini akan jadi semacam jurnal digital untuk perjalananku, baik cerita bisnis atau sekedar curhat colongan.

Sebenarnya banyak yang mau aku ceritakan di postingan ini. Ah tapi nanti jadi kurang seru dan kurang greget kalau semua diceritakan dalam satu waktu.

Oke, kiranya cukup sekian dulu. Kita ketemu lagi lain waktu ya, kalau ingat :p

Thursday, December 27, 2018

{cool mom}

Cool mom, mama kece, emak2 keren, ibu asik, apalagi istilahnya? Sepertinya (atau menurut saya saja ya) hampir semua ibu-ibu ingin diberi predikat seperti contoh di atas ya. Tapi sebenarnya definisi cool mom itu yang seperti apa sih? Apa yang punya karir bagus, atau yang stay at home mom, entah bekerja ataupun waktunya didedikasikan untuk anak, atau yang sosial medianya menarik, atau yang hidupnya digunakan untuk kegiatan sosial, atau yang aktif berkomunitas, atau yang kreatif dengan membuat sendiri mainan edukasi untuk anaknya?

Saya sendiri kadang envy sama ibu-ibu yang setiap harinya produktif, entah untuk urusan rumah tangga, mendidik anak, karir ataupun kegiatan sosial. Sementara saya masih banyak nganggurnya di rumah. Buat saya definisi cool mom itu yang saya sebutkan di atas. Mungkin karena ibuk (ibu saya) adalah wanita karir plus ibu rumah tangga yang cekatan. Walaupun di rumah ada rewang (ART) tapi ibuk selalu mengerjakan tugas domestik kalau sudah pulang dari kantor. Ibuk ini tipe-tipe perempuan jaman dulu, tapi lebih modern, karena berkarir dan pencapaian karirnya pun ga bisa hanya disebut lumayan. Seperti kebanyakan perempuan jaman dulu, saya merasa mereka punya waktu lebih dari 24 jam sehari. Dulu waktu masih satu rumah, begitu bangun pagi, rumah sudah rapi, ibuk sudah di dapur sedang masak, dan sesekali mengecek cucian di mesin cuci, walaupun untuk mencuci adalah tugas bapak, tapi ibuk kadang juga ikut membantu. Jam 7.00 ibuk sudah siap berangkat ke kantor. Sementara saya sekarang yang di rumah saja sampai jam 9.00 menyapu saja kadang belum kepegang. Walaupun karirnya bagus, kehidupan sosial ibuk pun tidak jelek-jelek banget. Tiap minggu pasti ada undangan arisan, entah keluarga, kantor, ataupun komunitas yang diikuti. Sementara saya yang banyak waktu luangnya datang ke arisan keluarga saja jarang. Manajemen waktu, mungkin itu kelebihan orang-orang jaman dulu. Jaman mereka tidak ada telepon seluler, jadi kalau ada janji harus ditepati, karena kalau batal susah menghubungi. Dan kalau sudah ditentukan waktu janjiannya lebih sering tepatnya daripada ngaretnya.

Ya, itu tadi definisi cool mom menurut saya. Agak jauh dari kenyataan sebenarnya. Karena saya bukanlah wanita karir, kehidupan sosial juga biasa saja, dan saya adalah ibu rumah tangga biasa yang kadang disepelekan orang. Yang jadi ibu rumah tangga, pasti pernah
mengalami masa-masa dimana merasa tidak keren sama sekali dengan titel ibu rumah tangga, apalagi yg sebelumnya pernah berkarir. Karena tiap ditanya orang, selalu bingung menjawabnya, pasti jawabannya seputar "cuma di rumah", "cuma momong anak", "ga kerja", dll. Belum lagi, kadang ibu rumah tangga itu, entah kenapa, sedikit lebih gaptek (gagap teknologi) agak kudet (kurang update) daripada perempuan-perempuan berkarir, tidak semua sih, paling tidak itu berlaku buat saya :D. Tidak paham fashion (bajunya itu-itu saja yang penting nyaman dipakai), tidak paham berita internasional, padahal dulunya suka banget nonton CNN, tidak paham apa yang lagi hype di kalangan ibu-ibu karena jarang sosialisasi gara-gara anaknya masih suka takut sama orang lain (ah saya banget ini :p). Ya semacam itulah permasalahan penting-ga-penting ibu rumah tangga bak isu internasional XD.

Tapi belakangan ini saya mulai berusaha meng-upgrade diri saya sendiri. Mulai dari ikut workshop craft yang meningkatkan kemampuan jahit saya, ikut komunitas parenting yang bisa menambah wawasan tentang bagaimana mengasuh anak dengan baik, men-challenge diri sendiri untuk membaca lebih banyak buku, ikut seminar atau workshop bisnis, dan lain-lain. Karena saya sadar, ibu rumah tangga itu kalau hanya diam saja bakal jauh tertinggal. Walaupun sekarang platform sosial media ada banyak kalau tidak dimanfaatkan untuk mencari informasi dan menggali pengetahuan malah justru menghambat wawasan kita. Kelihatannya memang serius ya ikut workshop atau seminar, baca buku dan lain-lain, padahal seminar yang saya ikuti seminar yang fun bukan seminar yang serius, workshop yang saya ikuti juga asik karena saya bikin tas yang bisa saya pakai atau saya jual, baca buku juga pilih yang buku motivasi, buku biografi tokoh, atau buku fiksi yang receh banget :-D

Balik lagi soal cool mom, jadi seperti apa sebenarnya cool mom itu? Kalau saya pribadi sih, ibu yang disayang keluarganya, titik. Tidak perlu ngoyo untuk menjadi ibu-ibu keren seperti influencer-influencer itu, atau teman-teman yang feed instagramnya menarik. Cukup jadi diri sendiri. Karena saat jadi diri sendiri itu ibu lebih "lepas". Melakukan pekerjaan apapun jadi ringan. Sesekali ikut-ikutan trend ga masalah, yang penting ga melulu apa yang jadi trend diikuti. Jangan lupa luangkan waktu buat me time, bagaimanapun ibu-ibu perlu me-refresh pikiran dan tubuh, walaupun jangan keseringan sampai melupakan kewajiban utama seorang ibu. Terakhir, cool mom itu adalah ibu yang bahagia, bagaimana caranya bahagia? Cuma ibu-ibu sendiri yang tahu.

Selamat hari ibu untuk semua perempuan yang sedang berjuang menjadi ibu yang baik bagi keluarganya :)

Ini ibuk, my role model :D

Saturday, July 7, 2018

Holla #2



Bagian #2 ini agak panjang.
Jadi siapkan cemilan dan minuman biar ga kerasa bacanya ;p
Di postingan terakhir, saya udah bahas sedikit soal pergantian brand ya. Sebenarnya bukan pergantian sih, karena sampai sekarang Simply Oshin masih ada, tapi memang vakum entah sampai kapan. Bagaimanapun Simply Oshin adalah wadah pertama saya bersenang-senang dalam mewujudkan impian saya. Simply Oshin menjadi semacam wonderland yang membuat saya menjadi apa saja yang saya mau.
Oke lanjut. FabrikMajik sebenarnya adalah side project saya waktu itu, yang sekarang ini justru jadi main project. Di FabrikMajik saya mengeksplor kemampuan crafting saya yang saat itu masih di level pemula. Awalnya bikin-bikin aksesoris, head dress, hair clip, gelang, dll, lama-lama bikin plushie, tentu tanpa mesin jahit karena sama sekali ga bisa padahal di rumah ada mesin jahit singer klasik kepunyaan ibuk.
Walaupun kemampuan jahit masih minim, tapi saya bisa bikin pola, dari plushie sampai totebag. Jadi sejak masih memakai brand Simply Oshin, saya nekat ikut handmade craft bazaar. Semua pola bikinan saya sendiri, tapi untuk urusan jahit saya serahkan ke penjahit langganan yang sudah saya mintai bantuan sejak pertama kali saya bikin Simply Oshin. Tapi karena kadang hasilnya kurang memuaskan buat saya, akhirnya saya belajar memakai mesin jahit secara otodidak. Secara teknis saya belajar lewat youtube. Akhirnya lama-lama bisa sendiri. Hasil jahitannya jelas masih berantakan, tapi masih layak jual karena bagian berantakannya ga terlalu kelihatan. 
Lama kelamaan kemampuan menjahit saya semakin baik. Tapi pertengahan tahun 2013 saya positif hamil, jadi kegiatan jahit menjahit jadi agak tersendat. Walaupun hamil, saya tetap ikut bazaar handmade, waktu itu total 4 kali saya ikut bazaar handmade. Setelah melahirkan, saya memutuskan untuk vakum menjahit. Segala urusan jahit saya serahkan ke penjahit. Saya vakum menjahit, selama 2,5 tahun, karena 8 bulan setelah anak pertama saya lahir, saya hamil anak kedua. Keadaan semakin tidak memungkinkan untuk bisa menjahit. Walaupun vakum menjahit, tapi saya masih produksi, dibantu penjahit langganan & budhe dari suami. Bahkan saya ikut FKY untuk pertama kalinya yang waktu itu lokasinya di Pasar Ngasem. Tiga tahun berturut-turut saya ikut FKY.
Saya mulai aktif menjahit lagi sekitar tahun 2016. Saat itu saya butuh kegiatan untuk refreshing karena kehidupan seorang ibu rumah tangga itu kadang melelahkan. Apalagi waktu itu suami sangat sibuk, mau curhat saja susah, lebih sering ngobrol via whatsapp, berasa LDR ;D Jadi daripada stres sendiri akhirnya mulai menjahit lagi, kebetulan waktu itu ada sepupu minta tolong untuk dibuatkan plushie untuk kado buat temannya. Jadi berasa semesta mendukung.
Awalnya hanya membuat plushie, yang memang signature productnya FabrikMajik. Waktu jethro (anak pertama saya) ulang tahun, suami memesan totebag print DTG sebagai goodie bag. Dari situlah saya mulai merambah produk-produk fabric printing, bekerja sama dengan pemilik printing DTG. Awalnya kaos, tapi responnya ternyata ga begitu bagus. Lalu ada teman yang pesan bantal print. Akhirnya itulah yang jadi best selling product-nya FabrikMajik.
Sampai saat ini saya masih menghandle semuanya. Dari pembelian bahan, produksi, administrasi, hingga pemasaran. Ribet memang, tapi saya belum menemukan orang yang tepat untuk mengisi salah satu post. Mudah-mudahan dengan berjalannya waktu, pesanan juga semakin meningkat, jadi saya pun lebih berani mendelegasikan tugas kepada orang lain. 

Tuesday, June 12, 2018

Holla #1

Hai handmade addicts,
Long time no see ya :)
Terakhir posting tahun 2014 waktu launch Colony Craft. Setelah itu tidak pernah posting lagi karena keasyikan main sosial media baru semacam instagram.
Bahkan pergantian nama brand pun belum dibahas disini. Padahal pergantian brand dari Simply Oshin ke FabrikMajik juga di tahun 2014. Kalau begitu, kita lanjut bahas perubahan brand aja ya.


Kenapa kok harus ganti brand?
Pasti banyak yang bertanya-tanya (emang banyak? xp), kenapa kok harus ganti brand, padahal brand Simply Oshin, walaupun ga terkenal-terkenal banget, sudah banyak yang tahu, ditambah juga jam terbang yang tidak bisa dibilang sebentar, kira-kira 6 tahun. Awalnya, saya masih mau mempertahankan brand Simply Oshin untuk karya-karya handmade craft. Tapi entah kenapa jadi seperti membingungkan kalau disandingkan dengan produk fashion Jepang yg memang menjadi signature productnya Simply Oshin. Itu karena konsepnya sangat jauh berbeda. Walaupun sama-sama mengedepankan kreativitas dan dibuat secara handmade & eksklusif, tapi seperti tidak ketemu benang merahnya. 
Akhirnya, daripada bingung, baik untuk saya maupun costumer, saya memutuskan untuk melakukan pergantian brand. 
Proses mencari nama baru bukan hal yang gampang. Sama seperti menamai bayi, menamai sebuah usaha juga butuh waktu biar nantinya bisa jadi representasi karya-karya yang saya buat, yang kira-kira mudah diingat, pas dengan konsep, visi & misi usaha saya. Akhirnya saya memutuskan untuk memakai nama FabrikMajik. Alasannya adalah karena hampir semua karya saya terbuat dari kain, dan dari kain-kain yang tadinya hanya berupa lembaran tersebut akhirnya bisa menjadi sebuah karya atau produk yang bisa digunakan. 
Inspirasinya dari mana? Kalau teman-teman adalah penyuka musik jepang, pasti tahu Monkey Majik, nah Majik-nya FabrikMajik itu dari nama band Monkey Majik hehe. Jadi kira-kira arti dari nama FabrikMajik itu adalah keajaiban kain.

Lalu, apa ya visi & misi FabrikMajik? Dan karya & produk apa saja yang sudah dibuat? Nanti lanjut di post selanjutnya ya, biar greget dibuat dua kali XD


Tuesday, January 21, 2014

{COLONY CRAFT} a handmade craft outlet

Happy New Year 2014!!

Hehe telat banget ya. Udah lama ga update blog. Baiklah sekarang waktunya update :p
Bulan november, outlet handmade craft yang diidam-idamkan akhirnya bisa terwujud. Konsepnya sharing outlet, jadi semua crafter yang ingin punya offline shop tapi tidak ada biaya untuk menyewa tempat bisa join di Colony Craft, tentu dengan konsinyasi yang bersahabat. Ini dia penampakannya, masih sangat sederhana karena budgetnya memang terbatas *jujur banget :p*





Dan berikut ini adalah brand-brand yang sudah join di Colony Craft:
Nay Gadabra, JogjaToys, Miracle Crochet, Indigo Crochet, Simply Oshin, Lievelicious Scrapbook, Musubi Indonesia, Mlinjo Leather, Murasaki Murasaki Handworks, Castle Craft, Dew Dew.

Kalau teman-teman crafter ada yang tertarik untuk join, silakan hubungi:
Colony Craft
Jl. Juwadi No. 7 Kotabaru Yogyakarta
(belakang SMP 5 Yogyakarta/ kantor Kompas ke timur, timur ILP)
Jam buka: Senin-Sabtu, 10.00-17.00
CP: 08562851222/085710222168 (SMS/WA)

Friday, June 28, 2013

{BUTTERFLY KEBAYA ENCIM} Made by Order





Product info:
Product name: Butterfly Kebaya Encim
Material: cotton
Price: Rp. 279.000 (short sleeve), Rp. 299.000 (long sleeve)
SMS: 085 710 222 168
Email: simplyoshin@gmail.com
Twitter & instagram: @simplyoshin

{PEONY KEBAYA ENCIM} Made by Order





Product info:
Product name: Peony Kebaya Encim
Material: cotton
Price: Rp. 279.000 (short sleeve), Rp. 299.000 (long sleeve)
SMS: 085 710 222 168
Email: simplyoshin@gmail.com
Twitter & instagram: @simplyoshin