Saturday, July 7, 2018

Holla #2



Bagian #2 ini agak panjang.
Jadi siapkan cemilan dan minuman biar ga kerasa bacanya ;p
Di postingan terakhir, saya udah bahas sedikit soal pergantian brand ya. Sebenarnya bukan pergantian sih, karena sampai sekarang Simply Oshin masih ada, tapi memang vakum entah sampai kapan. Bagaimanapun Simply Oshin adalah wadah pertama saya bersenang-senang dalam mewujudkan impian saya. Simply Oshin menjadi semacam wonderland yang membuat saya menjadi apa saja yang saya mau.
Oke lanjut. FabrikMajik sebenarnya adalah side project saya waktu itu, yang sekarang ini justru jadi main project. Di FabrikMajik saya mengeksplor kemampuan crafting saya yang saat itu masih di level pemula. Awalnya bikin-bikin aksesoris, head dress, hair clip, gelang, dll, lama-lama bikin plushie, tentu tanpa mesin jahit karena sama sekali ga bisa padahal di rumah ada mesin jahit singer klasik kepunyaan ibuk.
Walaupun kemampuan jahit masih minim, tapi saya bisa bikin pola, dari plushie sampai totebag. Jadi sejak masih memakai brand Simply Oshin, saya nekat ikut handmade craft bazaar. Semua pola bikinan saya sendiri, tapi untuk urusan jahit saya serahkan ke penjahit langganan yang sudah saya mintai bantuan sejak pertama kali saya bikin Simply Oshin. Tapi karena kadang hasilnya kurang memuaskan buat saya, akhirnya saya belajar memakai mesin jahit secara otodidak. Secara teknis saya belajar lewat youtube. Akhirnya lama-lama bisa sendiri. Hasil jahitannya jelas masih berantakan, tapi masih layak jual karena bagian berantakannya ga terlalu kelihatan. 
Lama kelamaan kemampuan menjahit saya semakin baik. Tapi pertengahan tahun 2013 saya positif hamil, jadi kegiatan jahit menjahit jadi agak tersendat. Walaupun hamil, saya tetap ikut bazaar handmade, waktu itu total 4 kali saya ikut bazaar handmade. Setelah melahirkan, saya memutuskan untuk vakum menjahit. Segala urusan jahit saya serahkan ke penjahit. Saya vakum menjahit, selama 2,5 tahun, karena 8 bulan setelah anak pertama saya lahir, saya hamil anak kedua. Keadaan semakin tidak memungkinkan untuk bisa menjahit. Walaupun vakum menjahit, tapi saya masih produksi, dibantu penjahit langganan & budhe dari suami. Bahkan saya ikut FKY untuk pertama kalinya yang waktu itu lokasinya di Pasar Ngasem. Tiga tahun berturut-turut saya ikut FKY.
Saya mulai aktif menjahit lagi sekitar tahun 2016. Saat itu saya butuh kegiatan untuk refreshing karena kehidupan seorang ibu rumah tangga itu kadang melelahkan. Apalagi waktu itu suami sangat sibuk, mau curhat saja susah, lebih sering ngobrol via whatsapp, berasa LDR ;D Jadi daripada stres sendiri akhirnya mulai menjahit lagi, kebetulan waktu itu ada sepupu minta tolong untuk dibuatkan plushie untuk kado buat temannya. Jadi berasa semesta mendukung.
Awalnya hanya membuat plushie, yang memang signature productnya FabrikMajik. Waktu jethro (anak pertama saya) ulang tahun, suami memesan totebag print DTG sebagai goodie bag. Dari situlah saya mulai merambah produk-produk fabric printing, bekerja sama dengan pemilik printing DTG. Awalnya kaos, tapi responnya ternyata ga begitu bagus. Lalu ada teman yang pesan bantal print. Akhirnya itulah yang jadi best selling product-nya FabrikMajik.
Sampai saat ini saya masih menghandle semuanya. Dari pembelian bahan, produksi, administrasi, hingga pemasaran. Ribet memang, tapi saya belum menemukan orang yang tepat untuk mengisi salah satu post. Mudah-mudahan dengan berjalannya waktu, pesanan juga semakin meningkat, jadi saya pun lebih berani mendelegasikan tugas kepada orang lain.